Minggu, 20 Februari 2011

Perang Salib III : Singa dan Elang

Dengan gagalnya perang salib II, Nurruddin berhasil mengontrol Damascus dan hampir semua Suriah. Nurruddin berambisi menguasai dinasti Fatamiah yang mulai melemah (untuk jaga jaga agar tidak di kuasai pasukan salib). Pada 1163 Nurruddin mempercayakan kepada Sirkuh untuk menaklukkan Mesir bersama keponakannya yang masih muda, Saladin (biasa juga di sebut Salahuddin Al Ayyub).
Saladin dan Pasukan Muslim
Saat pasukan Sirkuh berada di luar Kairo, sultan Mesir, Shawar meminta bantuan kepada Almaric I, raja Jerusalem. Almaric menanggapi dengan mengirim pasukan untuk menyerang Sirkuh di Bilbeis pada 1164. Nurruddin mengalihkan perhatian pasukan salib dengan menyerang Anthiokia yang mengakibatkan pembantaian tentara salib dan penangkapan ppara perwiranya, termaksud Bohemund III pangean Anthiokia. Nurruddin mengirimkan kulit kepala mereka ke Mesir. Tindakan ini membuat Almaric dan Sirkuh harus keluar dari Mesir. Pada 1167 Nurruddin mengirim Sirkuh untuk menaklukkan Mesir, sedangkan Shawar meminta Almaric untuk mempertahankan Mesir. Pasukan gabungan Mesir dan Kristen bergabung dan membuat Sirkuh mundur sampai ke Alexandria. Kemudian Almaric menghianati Shawar dengan mengepung kota Bilbeis. Shawar memohon Nurruddin untuk melawan Almaric yang berkhianat. Karena kurangnya sumber daya dan pengepungan berkepanjangan serta perlawanan pasukan gabungan Shawar dan Nurruddin, Akhirnya Almaric mundur.
Aliansi baru ini membuat Nurruddin mengontol hampir seluruh Suriah hingga Mesir.
Shawar dieksekusi karena aliansinya bersama orang kristen dan mengangkat Sirkuh menjadi wazir di Mesir. Pada 1169 Sirkuh meninggal mendadak dan Nurruddin mengangkat Saladin menjadi wazir di Mesir. Pada 1174, Nurruddin meninggal dunia dan pewarisnya Al Shaleh yang baru berusia 11 tahun. Dan diputuskan, satu satunya orang yang cukup kuat untuk berkuasa dan menegakkan Jihad melawan pasukan salib adalah Saladin, dan Saladinpun menguasai Suriah sampai ke Mesir (kecuali negeri pasukan salib).
Pada 1174 Almaric juga meninggal dan digantikan putranya yang masih 14 tahun, Baldwin IV. Meskipun penderita lepra, tapi Baldwin merupakan pemimpin yang efektif dan jendral yang aktif dalam militer, sebagai contoh berhasil mengalahkan Saladin dalam pertempuran Montgisard di bantu oleh Reynald Of Chattilon yang telah dibebaskan pada 1176. Ia membuat kesepakatan dengan Saladin untuk perdagangan bebas antara Muslim dan Pasukan Salib. Reynald selalu menyerang karavan umat Muslim, dan ia juga membajak banyak kapal di laut merah, bahkan ia menyerang kota suci Mekkah. Tindakan ini membuat umat Muslim marah dan membuat Reynald menjadi orang paling di benci di timur tengah. Tapi perbuatan Reynald ini dengan cepat di gagalkan oleh Saladin, dan Saladin bersumpah akan memenggal kepala Reynald dengan pedangnya sendiri.
Baldwin IV meninggal pada 1185 dan di warisi oleh Baldwin V yang juga meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke 9. Dan adik Baldwin IV (yang juga ibu dari Baldwin V) putri Syabilla dinobatkan sebagai ratu dan raja oleh suaminya yaitu Guy De Lugsinan.
Suatu saat Reynald mennyerang sebuah karavan yang mengangkut adik perempuan Saladin, dan Reynald menjebloskan mereka ke penjara. Saladin menuntut agar mereka semua di lepaskan. Raja Guy mengimbau agar Reynald mematuhi perintah Saladin, tapi di tolak oleh Reynald.
Pasukan Saladin di Hattin
Hal itu membuat marah Saladin dan memberinya alasan untuk menyerang kerajaan Jerusalem. Saladin menyerang kota Tiberias, Raymon menyarankan Raja Guy untuk sabar, tapi Guy mendengarkan saran Reynald untuk menyerang secara kolosal pasukan muslim. Kedua pasukan besar itu bertemu di tanduk Hattin pada 1187 dimana pasukan salib yang lebih banyak moralnya merosot karena Saladin menguasai danau Tiberias yang merupakan sumber satu satunya air di sana. Pasukan Muslim menang secara total sedangkan Reginald dan Guy di tawan. Setelah itu Saladin menawarkan minuman kepada Raja Guy yang kehausan, tapi setelah itu sang Raja memberikan minum ke Reginald. Ini membuat Saladin marah, karena Reginald bukan termaksud tawanan yang dilindungi. Beberapa sumber sejarah mengatakan bahwa Reginald di penggal sendiri oleh Saladin. Guy di kirim ke Damaskus bersama tawanan perangnya.
Di akhir tahun 1187 Saladin menaklukkan sebagian besar kota pasukan salib kecuali Tyre. Pada akhirnya Saladin membebaskan Jerusalem pada 2 Oktober 1187. Saladin sengaja menunda masuk ke kota karena menunggu perayaan Isra miraj (Di angkatnya Nabi Muhammad ke langit ke tujuh dan awal perintah salat lima waktu). Saat memasuki kota, Saladin tak membantai seorangpun, dan para pasukan salib yang mempertahankan kota ( dipimpin oleh Balian D Ibelin) mendapatkan jaminan keselamatan pulang ke rumah mereka. Jatuhnya Jerusalem ke tangan muslim menyebabkan Paus Urbanus III langsung meninggal.
Jatuhnya Jerusalem langsung menggemparkan dunia kristen terutama pangeran Richard dari inggris. Ia bersumpah di katederal di kota Tours pada akhir 1188 yang artinya ia akan membawa salib ke Jerusalem. Setelah Raja Henry II dari Inggris meninggal, Richard bersama Philip II Augustine mulai mengumpulkan serdadu untuk perang salib. Di Inggris, Uskup Agung Cattenburry melakukan perjalanan melalui Wales untuk meyakinkan 3000 Prajurit untuk melakukan perang salib.
Sementara Kaisar tua dari Kekaisaran Roma Suci, Fredrick I Barbarosa menanggapi kabar jatuhnya Jerusalem dengan segera. Ia Pergi ke Katederal di Mainz untuk bersumpah akan memikul salib ke tanah suci ( janji seseorang untuk melakukan perang salib). Ia berangkat pada Mei 1189 dengan pasukan sekitar 100000 pasukan termaksud 20000 ksatria. 2000 Pasukan Hongaria dipimpin oleh pangeran Geza, adik dari Raja Bela III juga ikut menemani Fredrick.
Richard dan Pasukan Salib
Kaisar Byzantium, Isaac Angelos III diam diam membuat kesepakatan rahasia dengan Saladin untuk menghambat gerak pasukan Fredrick demi keamanan kerajaannya. Sementara itu, kesultanan Seljuq Rum menjanjikan keselamatan bagi Fredrick saat melintasi Anatolia. Tapi, setelah banyak merampok Fredrick kehilangan kesabaran dan menjarah ibu kota Kesultanan Seljuq Rum, Konya pada 10 Juni 1190. Setelah perjalanan panjang yang sangat panas, pasukan melintasi sungai Sleph dan memutuskan untuk istirahat di sana. Fredrick yang kepanasan langsung menyeburkan diri ke sungai itu tampa melepas baju zirah rantainya. Arus sungai yang deras membuat Fredrick terseret arus dan tenggelam. Putra Fredrick, Fredrick dari Swabia membawa 5000 orang yang tersisa ke Anthiokia. Disana mayat sang kaisar di rebus untuk memisahkan dagingnya yang di kebumikan di Gereja St Petrus dan tulangnya di bawa di dalam tas.
Sementara itu Raja Richard dan Raja Philip mengumpulkan dana untuk perang salib. Pada Juli 1190 Richard dan Philip berangkat dari Marseille di Prancis ke Silsilia. Raja Philip telah menyewa armada Genoa untuk mengangkut pasukan salib ke tanah suci.
William II dari Silsilia meninggal pada tahun sebelumnya dan digantikan oleh Trancred yang memenjarakan Putri Joana istri raja william II dari Silsilia yang merupakan adik dari Richard.
Richard mengepung ibu kota kerajaan Silsilia Messina dan merebutnya pada 4 Oktober 1190. Philip mendapatkan isu bahwa Richard membatalkan pertunangannya dengan Allice saudari Philip dan bertunangan dengan Brengaria dari Navarre. Philip berangkat ke tanah suci pada 30 Maret 1191 dan sampai di Tirus pertengahan Mei, sedangkan Richard belum berangkat dari Silsilia hingga 10 April.
Richard berlayar dari Silsilia dengan Armada 100 kapal (tercatat ada 8000 orang) dilanda badai besar. Beberapa kapal rusak termaksud kapal yang mengangkut Putri Joana dan tunangan baru Richard, Brengaria dari Navarre. Beberapa kapal pengangkut harta ditemukan oleh armada Siprus yang dipimpin Isaac Knomenos dan di rampas. Richard memasuki Limassol pada 6 Mei dan bertemu dengan Isaac. Isaac setuju mengembalikan harta rampasan ke Richard dan mengirim beberapa pasukannya ke perang salib. Setelah Isaac kembali ke bentengnya di Farmagusta, Isaac mengingkari janjinya dan menyuruh Richard keluar dari pulaunya. Kesombongan Isaacitu telah memberi alasan Richard untuk menaklukkan Pulau itu.
Raja Guy di bebaskan pada 1189 oleh Saladin den berusaha mengambil komando pasukannya di Tirus. Tapi ConradDe Montefferat berhasil memegang kekuasaan karena berhasil mempertahankan Tirus dari serangan muslim. Guy fokus pada kota pelabuhan Acre dan mengepungnya. Guy mendapat bantuan Philip tetapi belum mampu menduduki kota karena pengepung di kepung oleh pasukan Saladin. Musim panas 1190, ratu Syabillia meninggal. Meskipun Guy mendapat pengakuan sebagai raja dari pernikahannya dengan Syabillia, Guy tetap berusaha mempertahankan Tahtanya.
Musim dingin 1190 - 1191 karena penyakit disentri merengut nyawa Fredrick dari Swabia dan sisa pasukannya dipimpin oleh Leopold dari Austria. Richard tiba pada 8 Juni 1191 segera bergabung dengan pengepungan Acre. Ia mengawasi pembuatan alat pengepungan dan menyerang kota dengan segera. Pasukan Muslim di Acre terus bertahan dengan gagah dan berani. Tetapi pada 12 Juli 1191 Acre jatuh.
Setelah jatuhnya Acre, Richard,Philip, dan Leopold bertengkar karena memperebutkan harta pampasan. Richard menghina Leopold dengan mencampakkan panji Leopold dari atas menara. Selain itu, perjuangan memperebutkan tahta Jerusalem Richard mendukung Guy sedangkan Philip mendukung Conrad. Diputuskan bahwa Guy akan terus memerintah dan jika Guy mati, Conrad akan menerima tahtanya.
Frustasi dengan kejadian di Acre, Philip dan Leopold meninggalkan pasukan mereka dan meningalkan tenda peraknya untuk membayar pasukannya. Sementara itu Saladin menolak untuk membayar tebusan untuk tawanan di Acre karena itulah semua tawanan muslim di Acre di bantai.
Setelah kemenangan di Acre, Richrad bermaksud menyerang Jaffa agar bisa langsung menyerang Jerusalem. Tapi Saladin menyerang Richard di Arsuf.
Richard Memanggil Pasukannya Kembali Setelah Pertempuran Arsuf
Saladin berusaha membuat ksatria Berkuda kristen maju meninggalkan pasukan lainnya di belakang dengan pemanahnya. Richard berusaha mempertahankan barisan ksatria berkudanya, sementara Templar dan Hospitaler menyerang bagian samping pasukan Saladin. Richard berhasil dan memenangkan pertempuran.
Setelah pertempuran, Richard menaklukkan Jaffa dan melanjutkan menyerang Ashkelon. Karena Ashkelon sengaja di hancurkan oleh pasukan Saladin,Richard menyerang Darum yang merupakan perbatasan Palestina dan Mesir. Saladin berusaha mengadakan negosiasi dengan Richard. Ia mengirimkan adiknya Al Adil tapi tak membuahkan hasil.
Persaingan memperebutkan Tahta Jerusalem semakin sengit. Richard terpaksa menerima Conrad sebagai Raja Jerusalem. Belum sempat di nobatkan Conrad di tikam oleh kaum hasyasyin (assassin) karena menjarah kapal mereka. Di duga Richard ikut andil dalam pembunuhan Conrad.
Pada Juli 1192 Saladin menyerang Jaffa, sedangkan Richard berada di Acre. Dengan segera Richard naik ke kapalnya dan berlayar ke Jaffa. Richard melompat dari kapal saat d pesisir Jaffa dan segera menyerang Saladin. Richard berhasil memukul mundur Saladin. Dan Esoknya Saladin mengadakan serangan kejutan ke Jaffa melawan Richard. Pasukan Richard yang membentuk fortifikasi dibantu penembak busursilang Genoa berhasil mengalahkan Saladin.
Pada September 1192 Richard menyelesaikan negosiasi yaitu Jerusalem tetap di tangan muslim, tetapi peziarah kristen dipersilakan berziarah dengan aman. Pada akhir 1192 Richard pulang ke Inggris dan perang salib III selesai.

Jumat, 11 Februari 2011

Perang Salib II: Aksi Sang Atabeg!

Negara Pasukan Salib Selama Perang Salib II
Pertengahan abad 12 banyak pemimpin negara negara yang baru dan tentunya lebih kuat seperti misalnya Manuel I Knomenos yang pandai dan terlalu percaya diri dari Bizantium. Sedangkan orang Turki (Bukan Seljuk Ar Rum) juga memiliki pemimpin yang hebat yaitu Imaruddin Zangi dari Mosul. Zangi menaklukkan Aleppo dan banyak kota lagi di Suriah dan ia menyebut dirinya Raja Suriah Bersatu.
Pasukan Zengi sangat di hormati karena dia adalah sosok prajurit artikepal, ia hidup apa adanya sebagai mana rakyatnya, makan apa yang mereka makan dan tidak menunjukkan keangkuhan. Ia memutuskan bahwa muslim punya musuh bersama dan mulai merancang kampanye (campaign) secara besar besaran. Untuk langkah awal Zangi melenyapkan seluruh kelemahan kerajaannya, dengan melenyapkan penjilat, dan pelacur dari pasukannya. Yang lebih penting lagi, Zangi mendirikan jaringan informan dan propagandis untuk memastikan gubernurnya tetap sejalan (tidak macam - macam).
Pada 1144 Zangi menyerang ibukota Edessa (yang sepenuhnya runtuh pada 1150) yang otomatis membuanya menjadi pahlawan dunia muslim. Edessa bkanlah kota yang sangat besar, namun itulah kota besar pertama yang ditaklukkan bangsa muslim dari pasukan salib, dengan takluknya Edessa maka runtuhnya salah satu dari 4 negeri pasukan salib.
Panggilan Perang Salib II
Jatuhnya Edessa merupakan pukulan bagi pasukan salib, dan segera paus menyerukan panggilan perang lagi. Zangi di bunuh oleh para Hasyasyin (sekte pembunuh profesional di darat Iran yang biasa di sebut Assassin) dan karena peristiwa ini muncullah kesempatan bagi Joscelin (count Edessa) untuk merebut kembali ibu kotanya, tetapi di kalahkan oleh anaknya Zangi: Nurruddin Zangi pada November 1146. Pada 16 Februari 1147 dua pasukan salib baru dari Jerman dan Perancis mulai bergerak melalui rute yang berbeda sebagaimana perang salib sebelumnya.
Pasukan Salib dari Jerman disertai wakil dari paus dan Kardina Theodwin bermaksud akan menemui pasukan salib dari Prancis di Konstantinople. Ottokar III dari Styria bergabung dengan Conrad di Wina. Ketika 20.000 pasukan salib Jerman di wilayah Byzantium, sang kaisar: Manuel I khawatir akan serangan pasukan salib dan menugaskan pasukannya untuk memastikan tidak ada masalah. Ada pertempuran kecil oleh orang orang Jerman yang susah di atur di dekat Philippopolis dan Adrionopolis, di mana jendral Byzantium Prosouch melawan sepupu Conrad, Fredrick (yang nantinya akan menjadi kaisar Jerman). Ini akan membawa hal buruk, belum lagi beberapa pasukan Jerman yang tewas akibat banjir awal September. Pada 10 September pasukan salib Jerman tiba di Konstantinople dimana hubungan dengan kaisar sangatlah buruk, lalu mereka di izinkan untuk menyebrangi selat secepat mungkin. Manuel meminta Conrad untuk meninggalkan sebagian kecil pasukannya untuk membantunya melawan serangan dari Roger II dari Hungaria yang menyerang kota kota Yunani, tetapi Conrad tidak setuju meskipun sama sama memusuhi Roger. Di Asia Kecil Conrad memutuskan untuk tidak menunggu pasukan dari Prancis dan berbaris menuju Ibu Kota kesultana Seljuq Rum yaitu Iconium. Conrad membagi dua pasukannya menjadi dua divisi. Raja memimpin salah satunya yang nantinya akan dihancurkan hampir secara total dalam pertempuran Dorynileum ke dua pada 25 Oktober 11.
Sejak negosiasi awal antara Manuel dan Louis, Manuel telah menghentikan kampanyenya melawan kesultanan Seljuq Rum, menandatangani gencatan senjata dengan musuhnya Sultan Mesud I. Hal ini dilakukan Manuel untuk melindungi diri dari pasukan salib yang telah mendapatkan reputasi untuk pencurian dan penghianatan sejak perang salib pertama. Namun demikian hubungan Manuel dengan pasukan salib Prancis yang dipimpin oleh Louis lebih baik dibanding dengan Jerman. Dan Louis terhibur dengan keborosan di Konstantinople. Beberapa orang Prancis, marah akibat gencatan senjata Manuel dengan Seljuq dan menyerukan aliansi dengan Roger II untuk merebut Konstantinople, tapi mereka dapat di kendalikan oleh Louis.
Ketika pasukan dari Savoy, Auvergne, dan Montferrat bergabung dengan Louis di Konstantinople, pasukan menyebrangi Bosforus menuju asia kecil untuk menyusul Conrad. Baik Jerman maupun Prancis mereka tak mendapatkan pengawalan dari Byzantium seperti perang salib sebelumnya, karena Manuel membutuhkan pasukannya untuk berperang melawan Roger II di Balkan. Seperti tradisi yang diterapkan kakenya, yaitu mengembalikan daerah yang direbut kepada Byzantium. Louis bergabung dengan sisa pasukan Conrad di Nicaea. Mereka mengikuti rute Otto dari Freising, Bergerak lebih dekat ke pantai Mediterania dan tiba di Efesus pada bulan Desember., dimana mereka mengetahui bahwa Turki Seljuq mempersiapkan serangan terhadap mereka. Conrad jatuh sakit dan kembali ke Konstantinople dimana Manuel mengunjunginya secara pribadi, dan Louis berbaris keluar bersama sisa pasukannya dari Ephesus tanpa memperhatikan peringatan akan serangan dari Turki Seljuq. Turki memang menunggu untuk menyerang, tetapi kalah dalam pertempuran kecil didekat Ephesus.
Mereka mencapai Laodicea pada Januari 1148 dan pada saat yang sama pasukan Otto dari Freising di hancurkan di daerah yang sama tetapi pasukan salib terus maju. Sepanjang perjalanan orang Turki juga membakar lahan pertanian untuk mencegah pengisian ransum pasukan salib. Louis memutuskan untuk jalan melalui jalur laut dari Adalia ke Anthiokia. Setelah terlambat satu bulan karena badai, sebagian besar kapal yang dijanjikan juga tak tiba. Louis dan para petinggi pasukannya memutuskan pergi memakai kapal dan anak buahnya terpaksa jalan menuju Anthiokia. Pasukan itu hampir seluruhnya dihancurkan orang Turki Seljuq dan beberapa terkena penyakit.
Louis tiba di Anthiokia pada 19 Maret setelah keterlambatannya. Louis di sambut oleh Raymond dari Poitiers. Raymond mengharapkannya untuk membantu bertahan dari serangan Turki Seljuq dari Aleppo, tapi Louis menolak dan lebih memilih berkunjung ke Jerusalem dan fokus pada misi militer perang salibnya. Louis segera pergi dari Anthiokia menuju ke Tripoli, sementara Otto dari Freising dan sisa pasukannya tiba di Jerusalem pada awal April dan Louis segera menyusul. Fulk, Patria Jerusalem meminta Louis untuk bergabung.
Pasukan Mulim Menyergap Pasukan Salib di Damaskus
Bangsawan Jerusalem menyambut kedatangan pasukan dari Eropa dan para dewan akan mengadakan rapat untuk menentukan target terbaik. Ini terjadi pada 24 Juni 1148 saat Haute Cour Jerusalem bertemu dengan pasukan salib yang baru tiba dari Eropa di Palmarea dekat Acre. Pada akhirnya diputuskan untuk menyerang Damaskus dimana mereka akan mendapatkan suplai tambahan makanan yang konstan. mereka tiba di Daraiya pada 23 Juli. Hari berikutnya umat muslim telah merencanakan serangan dan terus menyerang pasukan salib. Damaskus meminta bantuan kepada Nurruddin Zangi dari Suriah dan Saif Ad Din Ghazi dari Mosul yang secara langsung menyerang perkemahan pasukan salib. Pasukan salib terdorong dari tembok ke kebun dan mereka sangat rentan terhadap serangan geriliya pasukan muslim.
Menurut William dari Tirus (Tyre) pada tanggal 27 pasukan salib pindah ke sisi timur kota yang kurang dijaga ketat tapi hanya sedikit air dan makanan. Pengepungan tak memiliki kemajuan maka pemimpin tentara salib menolak untuk meneruskan pengepungan. Dan akhirnya pasukan salib mundur ke Jerusalem dan mereka diikuti oleh pemanah berkuda Turki yang menyerang mereka.
Perang salib ke dua akan menuntun pasukan salib menuju jatuhnya Jerusalem. Damaskus sudah tidak percaya pada pasukan salib dan kota itu diserahkan kepada Nurruddin pada 1154. Pada sekitar tahun 1160an pasukan salib dari dapat membuat kemajuan dengan menyerang sampai ke mesir tetapi pada 1171 Saladin keponakan jendral Nuruddin menyatukan Mesir,Suriah,Arabia dan akhirnya Jerusalem di taklukkan oleh saladin,